Great Wall & Market di Beijing

Great Wall & Market / Mall di Beijing

www.telegraph.co.uk


Great Wall, mungkin salah satu obyek wisata paling terkenal di Cina.
Foto di atas diambil dari situs berita online, bagian tembok yang fotogenik sepertinya ada di pelosok yang tidak terjangkau turis awam, karena di bagian tembok yang saya kunjungi, foto yang didapat model begini saja






Dahulu kala, konon tahun 1996, ke Cina masih sangat susah, dan diri saya yang muda dengan semangat 45 mendaki hingga sampai atas. Tapi ya sampai atas hanya untuk dapat piagam.. yang sekarang sudah tersimpan rapi di gudang. Pemandangannya biasa-biasa saja dari puncak tembok di atas.

Ragam senjata kuno dipajang di 'lantai 2'


Berhubung ini sudah kali ke 4 mengunjungi tembok tenar, semangat foto saya sangat minim, jadi tidak ada foto yang menarik di Great Wallnya sendiri, lebih banyak foto di toko-toko suvenir yang ada di bawah temboknya.
Harga suvenir di sini di atas rata-rata kota Beijing, tapi tetap tidak terlalu mahal karena nilai tukar Yuan ditekan oleh pemerintah RRC, semua terasa terjangkau.


Keramik pun di cat merah



Sebagai penggemar kopi sempat mupeng melihat ragam menu kopi seperti Cappucino dan espresso, terlebih di dalam kedainya terdapat mesin espresso. Ternyata setelah dipesan, cappucino seharga 35 Yuan (Rp 50.000) ini encer dan tidak enak.
Kalau dibandingkan dengan Nescafe yang vending macchine Rp 5000 an di Surabaya, saya lebih milih produknya si Nescafe.

Espresso kualitas cina..

Tourist Trap 2 (Pabrik Koyo & demo Human BBQ)

Kunjungan ke Beijing tentu tidak lengkap tanpa jebakan turis
Pada hari kedua ini, kita dihadapkan pada kewajiban mengunjungi penjual Koyo, obat luka bakar, dll
Berikut demo koyo pada salah satu turis.
Sempat akan ditawari demo BBQ orang, yaitu mengenakan besi panas pada peraga dan diberi obat olesnya, tapi serombongan tur menolak karena sudah pernah tahu, dan sebetulnya banyak yang masih punya obat tersebut di rumah. Jarang yang bisa habis sebelum waktu kadaluwarsanya karena kebanyakan orang tidak sering terkena luka bakar kecuali kalau mungkin kerja di dapur restoran atau tukang las.



Mall / Market & interesting things around Beijing
 Di hari kedua ini saya sempat mencicipi kue yang enak sekali pada saat makan pagi di hotel. Sayangnya terjemahannya sangat kacau, sehingga saya tidak tahu apa nama asli makanan ini.

Penduduk kota Beijing sangatlah rajin, dari pagi sekitar pk 07.00 sudah banyak restoran dan toko yang buka. Berikut beberapa restoran dan toko di area sekitar hotel yang saya inapi




Tidak hanya pemilik usaha, orang tua di kota ini juga rajin, pagi hari dingin sudah  berolahraga di taman kota.
Taman di kota Beijing menyediakan peralatan fitness sederhana seperti cross trainer, sepeda statis dan sejenisnya.




Nenek dan kakek yang lincah


Isi mall nya mirip dengan mall umumnya di kota besar Indonesia. 
Berikut foto mall di daerah Wanfujing
Century? no it's Mannings





 Yashow Market

 Yang agak berbeda adalah pasar barang tiruan, yang saya kunjungi adalah Yashow market.
Kalau ingin merasakan budaya Beijing, cobalah menawar di market ini. Memang harga yang ditawarkan kelewat ngawur, antara 5-10x lipat harga dasar mereka, jadi turis wajib pintar menawar. Saat menawar harga, siapkan urat muka tebal dan jangan takut untuk teriak, karena begitulah cara orang Beijing berkomunikasi.




Patokan harga 2011
harga tas warna warni Abercrombie itu sekitar 60 Yuan
Sarung tangan kulit sekitar 30 yuan
Tas kulit ber merk 100 yuan

Jangan heran kalau harga penawarannya :
Abercrombie : 400 yuan
sarung tangan : 150 yuan
Tas kulit : 1500 yuan





Layanan pijat, Manicure & Padicure

Food Court di lantai paling atas

Pemandangan di luar Yashow Market

Beijing Airport menuju Hangzhou


Tahun 1996, airport di Beijing adalah instalasi militer yang juga digunakan oleh penerbangan sipil. Fasilitasnya apa adanya, kumuh, dan saat itu jauh lebih jelek dibandingkan bandara Juanda pada tahun yang sama. Sekarang Airport Capital Beijing sudah berkembang luar biasa, struktru bangunannya futuristik dan fasilitasnya lengkap. Selain toko yang menjual produk lokal terdapat pula fashion brand internasional yang membuka gerai di Airport ini.




Comments

  1. Kue berwarna hijau itu namanya sangat simple: Green Tea Cake (kue teh hijau) karena memang terbuat dari green tea, dilaburi wijen yang kemudian digoreng. Ini salah satu kue asli Tiongkok kesukaan saya, sekarang sudah banyak dijual dalam bentuk frozen. Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks infonya :)
      Sayang di Surabaya belum pernah ketemu kue semacamnya

      Delete

Post a Comment