Rumah Makan Acu Aling - Makanan Khas Bagan

Simple yet Delicious

Acu Aling - Bakut Teh
Depot Acu Aling, salah satu tempat yang cukup nyelempit dan susah dicari, tapi amat populer di Surabaya, sebagai tempat untuk menikmati kuliner khas Bagan Siapiapi (Kepulauan Riau)

This small obscure diner is well known as one of the best place to get a Bagan style Chinese Food. Bagan Siapi-api or usually called short as Bagan, is an island near Riau, which is also close to Medan, a well known place for it's Chinese diaspora and it's cuisine.




Acu Aling Surabaya - Gang Dapuan Bendungan Gang III

Tentang Bagansiapiapi


http://id.wikipedia.org/wiki/Bagansiapiapi

Menurut cerita masyarakat Bagansiapiapi secara turun temurun, nama Bagansiapiapi erat kaitannya dengan cerita awal kedatangan orang Tionghoa ke kota itu. Disebutkan bahwa orang Tionghoa yang pertama sekali datang ke Bagansiapiapi berasal dari daerah Songkhla di Thailand. Mereka sebenarnya adalah perantau-perantau Tionghoa yang berasal dari Distrik Tong'an (Tang Ua) di Xiamen, wilayah Provinsi Fujian, Tiongkok Selatan. Konflik yang terjadi antara orang-orang Tionghoa dengan penduduk Songkhla, Thailand kelak menjadi penyebab terdamparnya mereka di Bagansiapiapi

Dalam cerita dimaksud disebutkan bahwa pelarian tersebut dilakukan dengan menggunakan tiga perahu kayu (tongkang). Kejadian-kejadian selama dalam perjalanan menyebabkan hanya satu tongkang yang selamat sampai di darat. Itu adalah tongkang yang dipimpin oleh Ang Mie Kui bersama 17 orang penumpang lainnya. Tongkang yang selamat ini kebetulan membawa serta patung Dewa Tai Sun Ong Ya yang diletakkan di bagian haluan dan patung Dewa Kie Ong Ya yang ditempatkan dalam magun/rumah tongkang.

Menurut keyakinan mereka, patung-patung ini akan memberi keselamatan selama pelayaran itu. Petunjuk akhirnya diberikan oleh sang Dewa, setelah mereka melihat cahaya api yang berkerlap-kerlip sebagai tanda adanya daratan. Cahaya api itu ternyata berasal dari kunang-kunang (si api-api) yang bertebaran di antara hutan bakau yang tumbuh subur di tepi pantai. Di daerah tidak bertuan inilah mereka mendarat dan membangun tempat pemukiman baru yang kemudian dikenal dengan nama Bagansiapiapi. Adapun kata bagan sendiri mengandung makna sebagai tempat, daerah, atau alat penangkap ikan.
Versi lain mengenai asal usul nama Bagansiapiapi adalah kata Bagan yang berasal dari nama alat atau tempat menangkap ikan (yakni bagan, bagang, atau jermal), sementara api berasal dari nama pohon api-api yang banyak tumbuh di daerah pantai


Acu Aling - Nasi Goreng Ayam - Rp 18.000


About Bagansiapiapi

http://en.wikipedia.org/wiki/Bagansiapiapi

The town was originally populated mainly by Chinese immigrants[1]:pp xii who arrived at the end of 19th and the beginning of 20th century. Initially eighteen Chinese nationals sailed to Bagansiapiapi around 200 years ago and settled on the delta. All were from the family named Hong / Ang. More followed, searching for a new life and seeking to avoid the economic hardships prevalent in Hokkien (China) at that time.
Every year, the Chinese community celebrates the anniversary of Bagansiapiapi, on the 16th day, of the 5th month of the Lunar year, believing that the initial immigrant group landed at Bagansiapiapi on that day.


Most of the Chinese population are Hokkien, originating from Tang-Ua (TongAn, now part of E-Meng/Xiamen), Kim-Mng (JinMen/Kinmen), and Cin-Kang (JinJiang/Jinjiang). Some Teochew, living mainly in the southern part, and a minority of Khek/Hakka also populated the town. Most of Chinese population communicate using the Tang-Ua dialect of Hokkien.
Bagansiapiapi was one of the largest fish producers in the world during the late 1980s and early 1990s, ranking third in the world.

Bagansiapiapi is also famous for swallow nest farming. Indonesia's bird's nests are famous for their quality and are well liked by consumers. This industry has led Bagansiapiapi into a new era of economic growth, involving investment, high activity in building construction and export growth.

In recent years, urbanization has been an issue. Most of the youth leave the town after high school to pursue a better life, or higher education in larger cities. They normally return for the traditional family reunion during the Chinese New Year celebrations.




Lokasinya memang agak nyelempit, dengan dengan House of Sampoerna dan Jembatan Merah Plasa. Lurus saja setelah melewati House of Sampoerna, sekitar 3 menit akan bertemu dengan gang kecil Dapuan Bendungan III, tempat resto satu ini berada.

This place is off the beaten path, way off actually. The famouse Chinese Diner is located near House Of Sampoerna, a well known family museum and a tourist destination in Surabaya. Just continue along the road after you found House of Sampoerna, and you'll run into a small alley called Dapuan Bendungan III, which is the location of the restaurant.




Acu Aling - Usus Babi Kuah (Te Hui) - Rp 18.000

Acu Aling - Kerang Goreng (Hamke) - Rp 20.000

Acu Aling - Bah Kut Teh - Rp 24.000
Bah Kut Teh nya kita tidak mencoba, kebetulan saat itu ada pesanan dari meja lain yang tersasar ke meja kita. Kesempatan itu saya pakai untuk ikut abadikan foto menu satu ini. Kelihatannya cukup menarik, tapi entah rasanya bagaimana :D

We didn't order this Bah Kut Teh, it's actually another table's food which got lost to ours. I took the chance to took a few shot of it before being taken away. Loooks quite nice but I can't comment on it's taste :D

Acu Aling - Kwetiauw Goreng Spesial - Rp 21.000

Acu Aling Surabaya - Wantamie Spesial (Rp 17.000)


Salah satu menu paling populer di sini adalah Wantami-nya. Untuk versi spesialnya disajikan dengan potongan daging babi. Versi biasa / non spesial tidak mendapat potongan babi.


One of the most popular menu here, the special Wantami, which consist of hor fun, pork cutlet. The reguler versions is the same thing, minus the pork cutlet.


Acu Aling - Bihun Kari (Laksa Wan) - Rp 20.000
Sesuai namanya, mirip dengan Laksa yang juga populer di negeri tetangga. Sedikit beda di rasa dan bumbu, tapi tetap enak. Beda utamanya menurut saya di kuah yang relatif tidak sepekat laksa singapura atau malaysia.


You can guess from it's name, this is a cousin of the famous Laksa, which is also popular in Malaysia and Singapore. The biggest difference is in the soup, which is not as thick as what you'd usually get in the Singapore or Malaysia.


Rujak (Lo Lia) - Rp 10.000





Map (House of Sampoerna)


View Larger Map


Rumah Makan Acu Aling

Dapuan Bendungan 3 No 1, Surabaya

Telepon : 031-3543682 

Comments

  1. Mohon infonya apa yang diposting untuk Wantami Spesial itu betul gambarnya? Beberapa hari lalu saya kesana dan pesan Wantami Spesial, tapi yang keluar adalah seperti Pangsit Mie, isinya cuma mie kecil kecil, casio, kecambah, dan sedikit sawi hijau. Thanks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks koreksinya pak Andy
      maaf ada kesalahan caption, yang pertama di caption wantami seharusnya Kwetiauw Bagan Spesial, foto Wantami setelahnya.
      Salam

      Delete
    2. Ok, thanks sdh dikoreksi. Kwetiau Bagan Spesial (Kwetiaw Goreng Bagan Spesial?) pada foto diatas kan tampak isinya ada sosis babi. Sewaktu saya beli, sosis babi tidak ada, mereka hanya bilang isinya yang spesial sama yang biasa hanya selisih hi wan (mereka ngotot seperti itu, bahwa semua menunya tidak ada yang pakai sosis babi). Wah apa mereka tidak punya standard ya? Atau kalau memang lagi kosong, ya tinggal bilang aja diganti hi wan. Thanks.

      Delete
  2. Hmmm saya ke sana baru sekali, jd kurang tahu bgmn standard QC dan konsistensinya.

    ReplyDelete

Post a Comment