Carnis - Surabaya

Nostalgia Calvados?

Carnis Surabaya

Hari Jumat sore yang cerah, saya menghadiri undangan resto baru di daerah Panjang Jiwo Permai. Awalnya bagi saya lokasi tempat ini cukup membingungkan, tapi ternyata tidak terlalu jauh dari jembatan Nginden.

On a bright friday afternoon, I visited this new eatery on an invitation, Carnis. It's located in Panjang Jiwo Permai street. Being in an off beaten street, I was a bit confused when trying to find the place, turns out it's close to Nginden Bridge.





Carnis Surabaya

Tempatnya ditata sederhana dan minimalis, kalau dari tempat semata termasuk banyak yang masih ala kadar dibandingkan dengan resto di kisaran sama, terutama kalau dibandingkan localist yang saya ulas minggu lalu.
Setelah duduk dan melihat menu, ternyata kisaran harganya lebih mirip Dunia Steak dibandingkan dengan Localist yang memang menyasar segmentasi lebih tinggi.


The eatery have a minimalist and simple design, and it's a bit barren compared to other establishment. Especially when compared to the Localist that I reviewed last week.
As it turns out, after reading the menu, I found that this eatery is on the same playing field as Dunia Steak, instead of Localist which seems to be more exclusive.


Enni at the Carnis Surabaya

Enni at the Carnis Surabaya
Dengan dekor ala kadar tapi memiliki banyak jendela besar membuat tempat ini cukup ideal untuk foto-foto sore hari. Saya rasa kalau siang bakal lumayan terasa panas dan terlalu terang, jadi lebih nyaman ke sini menjelang sore saat matahari sudah agak tenggelam.

Though decorated spartanly, this eatery have big windows which easily lets sunlight in. Which is quite good for an afternoon like this, but I have a suspicion that it would be quite hot during the day. Going here at the afternoon seems to be a safe bet.



Carnis Surabaya

Carnis Surabaya - Bublegum (Rp 19.000)
Untuk yang ingin mencoba tempat ini, salah satu keluhan utama yang saya baca adalah lamanya waktu penyajian. Berhubung baru buka minggu kedua, saya rasa ada baiknya menghindari jam-jam ramai dahulu untuk mendapatkan pengalaman makan yang nyaman.

The main complaint that I read about the place from social medias are the long time it takes to get service. Since they're just newly opened for two weeks, for the time being I'd recommend to avoid peak dining hours to get a pleasing experience here.



Carnis Mushroom Cream Soup (Rp 15.000)

Selama masa soft opening, tempat ini menyediakan bonus yang bisa dipilih, antara soup/ appetizer atau dessert. Syaratnya hanya perlu membeli menu hidangan utama dan minuman untuk bisa mendapatkannya.


During their soft opening promotion, there's a bonus of appetizer / soup / salad or dessert. The condition are that you purchase a main menu and beverage, to get the bonus.


Carnis - Pizza Carnis Special (Rp 27.000)

Saya sempat mendengar bahwa resto satu ini digawangi juga oleh salah satu koki yang pernah bekerja di resto Calvados, yang dahulu menempati lokasi resto Sederhana di Jln Kertajaya Indah.
Calvados dahulu sempat menjadi salah satu favorit, tapi kualitasnya terus menurun terutama saat di lokasi barunya yang ada di sebelah resto Sederhana.


I've heard that this restaurant hired a chef who has previously worked at Calvados, an eatery which was quite popular a few years ago.
It was located in Kertajaya Indah street, in the same building being used by Sederhana restaurant.
That eatery was very popular at that place, but was steadily declining since it move to a new place next door.




Carnis Surabaya - Pizza Cheese Lover small (Rp 27.000)
Untuk referensi Calvados, saya tidak memakai standard di tempat barunya, tapi di tempat lama yang saat itu termasuk cukup enak.
Untuk kedua pilihan pizzanya saya lihat citarasanya cukup banyak berbeda dibandingkan Calvados, jadi tidak terlalu bisa berharapa banyak nostalgia dari menu pizzanya.
Rasa pizzanya sendiri untuk selera saya cukup enak.

For further reverence, I'm reminiscing the old Calvados instead of the new one, which have better tasting food and standard for me.
The pizza here is somewhat different from what I usually had in Calvados, hence if you're looking for a nostalgic menu, other dishes would be a better choice.
The pizza tastes nice enough though.



Carnis Surabaya - Tenderloin (Rp 35.000)
Menu utama yang disajikan saat itu adalah Tenderloin.
Tenderloin di sini jauh berbeda dari olahan resto steak kebanyakan. Walau rasanya masih ok dan empuk, tapi dagingnya diolah sedemikian rupa hingga sangat pipih dan tipis, lebih mirip memakan daging yakiniku dibandingkan steak.
Kalau anda termasuk penikmat steak otentik, saya rasa lebih baik memilih menu lain seperti Rib Eye.
Saya belum pernah mencoba Rib Eye nya sendiri, tapi dari komentar teman-teman yang ke sini, cukup puas dengan olahan Rib Eye nya.


The first main dish we tried were the Tenderloin Steak.
It's a very different take on steak, more similar to japanese Yakiniku due to the very thin meat. It still tastes nice and tender, but I just can't see it as a steak.
So if you are accustomed to regular steak, try their Rib eye which seems to be a better choice. I haven't tried them myself but a lot of my friend liked it.



Carnis - Sarajevo Plate (Photo courtesy of Paul Dahong)


Sarajevo Plate (Calvados)
Menu Sarajevo plate ini dicoba oleh salah satu teman foodies dan kontributor di blog ini, Paul Dahong. Sepertinya dasar steaknya sama dengan Tenderloi di atas, untuk kualitas rasanya juga cukup berbeda kalau dibandingkan menu lama di Calvados.
Ada beberapa teman yang komentarnya tidak terlalu cocok dengan menu ini, jadi saya condong merekomendasikan pembaca untuk mencoba menu lainnya dahulu, terutama untuk yang pernah mencoba menu Sarajevo di Calvados.

This Sarajevo plate is the most popular dish that my friends tried, being nostalgic they expect the same quality like the one they used to have in Calvados.
From the looks of it, this Sarajevo plate's steak is similar to the Tenderloin I had, so I can understand that people would be a bit disappointed with it.




Carnis Surabaya - Chicken Cordon Bleu (Rp 35.000)
Chicken Cordon Bleu menurut saya adalah menu yang tidak mudah untuk dibuat, karena harus memasukkan keju mozzarela ke dalam dada ayam dan dibalut ham. Di sini hidangan satu ini dijual dengan harga yang amat terjangkau untuk kualitas dan tingkat kesulitannya menurut saya, hanya Rp 35.000 saja. Memang keju mozzarelanya amat tipis, bisa dilihat di foto kedua di bawah, tapi cukup sesuai lah dengan harga yang ditawarkan.


Chicken Cordon Bleu for me seems to be quite complicated to prepare, since you need to fill a chicken breast with mozzarella and ham, then breaded it nicely before cooking it.
It's very affordable priced at Rp 35.000, even though they used a small size of mozzarella in the dish, it's still a good bargain for the dish you get.



Carnis Surabaya - Chicken Cordon Bleu (Rp 35.000)

Untuk pilihan saosnya, kemarin kita mencoba brown sauce dan mushroom sauce, untuk selera pribadi kita, lebih recommend Mushroom Sauce nya karena rasanya lebih pas di lidah. Rasa Brown Saucenya agak aneh, tapi buat kita tidak terlalu masalah karena ada saus tomat dan sambal biasa, dan tanpa itupun rasanya sudah cukup enak dan well seansoned.

For the sauce, our personal preference is their Mushroom Sauce, since it's more balanced for our taste buds. The Brown Sauce we tried tastes a bit peculiar, but it's not a big deal, since the dish is quite nice being eaten without it.




Carnis - Molten lava Cake (Rp 20.000)
Dessertnya baru mencoba satu saja, tapi amat puas dengan menu satu ini. Rasanya cukup enak walau ukurannya tidak besar, tapi cocok lah untuk menemani Cordon Bleu nya yang mengenyangkan.
Rasa manisnya juga balanced, tidak eneg sama sekali. Hidangan satu ini sebetulnya membuat saya lebih banyak penasaran ke dessertnya dibandingkan menu lainnya.
Kalau menu lama di Calvados,saya paling suka dengan vienna calling yang kombinasi apple pie dan es krim, yang kelihatannya di sini ada hidangan serupa bernama Carnis Pie.


The dessert we tried were this Molten Lava Cake.
It tastes really nice, despite the lackluster plating and small size, but it's quite a suitable partner for the generously portioned Cordon Bleu.
This dessert have a balanced taste, nothing is overwhelming and it's really pleasing to have.
Another nostalgia menu that I hope to try is their Carnis Pie, which seems to be inspired by Vienna Calling in Calvados.




Menu Carnis



Carnis Surabaya Menu

Carnis Surabaya Menu


Carnis

Panjang Jiwo Permai 2B
Telepon  08175190095

Comments