Mugitoro Kaminarimon Restaurant - Asakusa Tokyo

Tororo bukan Totoro

Mugitoro - Tororo Rice with Grated Yam
Alkisah sekitar 200 meter dari hotel tempat saya menginap di Asakusa bersama Eni dan ortu, kita bertemu dengan tempat makan satu ini.
Beberapa hari sebelumnya memang kita sempat bahas kalau tempat makan enak itu pasti antri. Bahas di sini maksudnya si Eni ngomelin saya karena malas ikut ngantri di tempat makan populer 😅

This eatery is located around 200 meters from our hotel in Asakusa Tokyo, where I stayed with Eni and my parent last December. 
A few days ago we coincidentally discuss that a good & popular eatery would always have lines in front. Discuss here means that Eni berates me about my lack of enthusiasm to queue on such eateries 


Video : 



Mugitoro asakusa


Eggroll / Tamagoyaki  玉子焼き - Mugitoro asakusa


Resto Mugi Toro ini pada saat makan siang dipadati oleh pengunjung yang mengantri, tidak kurang dari 20-30 orang yang duduk antri di luar resto.

This Mugi Toro restaurant have a very long line outside, with around 20-30 people queuing. So much so, that they provide plenty of comfortable seating outside for people queuing.





Akhirnya kita melewati tempat ini dan melihat ramainya antrian. Berhubung baru saja dibahas tentang tempat makan enak kudu antri, saya tidak keberatan ngantri di resto satu ini dengan tertib.

So long story short, we saw the queue, got here, and I didn't (can't) 🤐 object much to queue outside this eatery.





Kita menunggu dengan sabar selama 20 menit untuk bisa masuk, setelahnya kita disambut dengan ramah memasuki tempat makan yang amat nyaman. Staf di sini memberi petunjuk tentang biaya dan tata cara makan di resto AYCE ini.

We patiently waited around 20 minutes to get in. once in we were greeted with a cozy eating place. The warm staff explained to us, albeit in broken English, but still quite easy to understand, on how to pay, where to get the buffet, and other details.




Mugi Toro - Tea
Begitu masuk, kita diminta untuk membayar 1000 yen per orang, cukup dimasukkan dalam kotak uang mereka, lalu melenggang ke kursi tempat makan.

Once inside the eatery, we're expected to pay 1000 yen for each person, and the way you pay, is putting it inside this box in front of the eatery. Afterwards we're whisked away to our table.



Mugi Toro - Water
Minumannya tidak ada yang menarik, hanya teh dan air. Tapi rasa tehnya di sini enak, bikin kangen untuk kembali lagi mencicipinya.

Drinks aren't fancy, but they both tastes fine. Love the taste of Japanese Tea


Mugi Toro - Miso Soup

Mugi Toro - Tororo, Grated Yam
Hidangan utama di sini, atau bintang restonya adalah Tororo. Hidangan ini dibuat dari Ubi yang diparut, lalu entah diapakan lagi atau sekedar diparut saja, hasil akhirnya seperti bubur sagu tapi berlendir.
Rasanya ada sedikit asin dan enak, ada kemiripan rasa dengan Natto (kedelai fermentasi jepang) tapi tanpa bau menyengat, dan mirip juga dengan tekstur sayur Ocra

This is the main attraction of the eatery, Tororo. It's grated Yam, which I'm not sure if they only grated it, or put seasoning etc.
It has slimy texture, similar to Natto, the fermented soy bean, or Ocra vegetable.
Doesn't have strong odor like Natto though, and this tastes a tad salty.






Walau saya pertama paling keberatan (minimal dalam hati) kalau harus antri untuk makan di tempat ini, ternyata saya yang akhirnya paling suka dengan rasa masakan di Mugi Toro ini.
Sedangkan kedua ortu saya tidak terlalu doyan, sedangkan Eni yang mengusulkan ke tempat ini malah sama sekali tidak suka 
🤢

Here's the irony, at first I objected (at least in my mind) having to queue in any eatery. Much less so on something we don't know much about like this particular case.
Turns out I'm the one liking the food best, my parents just think it's so-so, whilst Eni that suggested the eatery, despise it 
 🤣

Mugitoro restaurant - Tokyo
Di Surabaya sendiri saya hanya ketemu satu tempat yang menyediakan Tororo, di Ootoya Tunjungan Plasa.
Saat saya membahas Ootoya ddan Tororonya di Facebook dan Instagram, banyak yang mengira nama makanan ini adalah Totoro. Kucing gendut jepang andalan Studio Ghibli

In Surabaya, there's only one place that sells the same Tororo dish, which is the recently opened Ootoya in Tunjungan plaza.
I bring up the Tororo dish on my social media post, in Instagram and facebook, and my friend thought I'm talking about this famous japanese cat? which is an icon of Ghibli studio, Totoro



The dish is called Tororo, no similarities to Totoro above


Mugitoro restaurant - Tokyo
Kalau menurut saya, makanan ini mungkin setipe pete di negara kita. Tidak semua orang suka, tapi yang doyan pasti ketagihan. Saya sendiri merasa, ini salah satu makanan paling enak saat ke Tokyo, walaupun kita sudah coba berbagai macam makanan terkenap, yang biaya makannya juga sampai 2x lipat resto ini, tetap kenangan di resto ini buat saya lebih kuat


In my opinion, this dish is similar to Indonesian stink bean, or Durian for you westerner. They're loved by some people, hated by the rest, an acquired taste.
For me, this is the best dining experience I had in Tokyo, since I really like the funky taste and texture.
Despite eating at popular restaurants around Japan, costing more than twice of this restaurant, I still found Mugitoro as my most enjoyable dining experience.


  🍱😘
Mugitoro restaurant - Tokyo

Mugi Toro restaurant - Tokyo


Mugi Toro restaurant - Tokyo

Asakusa Mugitoro Kaminarimon

2-17-10 Kaminarimon111-0034, Tokyo Prefecture
Phone : +81 3-3843-1066



Comments